- Coba anda jelaskan masing-masing 6 cara memperoleh pengetahuan, berikut contohnya ?
- Jawab :Ada 6 cara untuk memperoleh pengetahuan (sumber pengetahuan) yaitu :
1.
Wahyu
Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan
kepada manusia. Pengetahuan ini disalurkan oleh nabi-nabi yang diutusnya
sepanjang zaman. Agama merupakan pengetahuan bukan saja mengenai kehidupan
sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah yang
bersifat transedental seperti latar belakang penciptaan manusia dan hari
kemudian di akhirat nanti. Pengetahuan ini didasarkan kepada kepercayaan akan
hal-hal yang ghaib (supernatural ). Keparcayaan kepada tuhan yang merupakan sumber
pengetahuan, kepercayaan kepada nabi sebagai perantara dan kepercayaan terhadap
wahyu sebagai cara penyampaian, merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan
ini. Kepercayaan merupakan titik tolak dalam agama.
Sebagai contoh dalam agama Islam telah tercantum di dalam Al Quran, Allah mengatakan Kami
“wahyukan“ kepadamu (Muhammad). Maka dalam hal ini jika Al Quran yang dijadikan
salah satu sumber pengetahuan akan jadi benar. Al Quran itulah yang
di-(wahyu)-kan (disampaikan) oleh Allah kepada Rasulullah SAW. Dan kita
sebagai makhluk ciptaa-Nya wajib mempercayai hal tersebut.
2.
Pengalaman
Manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya,
pengalaman yang dimaksud ialah pengalaman inderawi. Dengan inderanya, manusia
dapat mengatasi taraf hubungan yang semata-mata fisik dan masuk ke dalam medan
intensional, walaupun masih sangat sederhana. Indera menghubungkan manusia
dengan hal-hal konkret-material.
Manusia mendapatkan pengetahuan melalui pengamatannya
yang memberikan dua hal, kesan (impression) dan pengertian atau ide (idea).
Kesan adalah pengamatan langsung yang diterima dari pengalaman. Seperti
merasakan sakitnya tangan yang terbakar. Sedangkan ide adalah gambaran tentang
pengamatan yang dihasilkan dengan merenungkan kembali atau terefleksikan dalam
kesan-kesan yang diterima dari pengalaman.
Sebagai contoh yang paling mudah adalah pengetahuan
yang didapat melalui proses sensori indera. Seperti pengetahuan tentang
perbedaan panas dingin yang didapat melalui
pengalaman langsung inderawi.
Contoh lainya yaitu gejala alam seperti langit yang mendung yang biasanya diikuti oleh hujan ataupun logam yang dipanaskan
akan memanjang.
3.
Otoritas
Otoritas atau wewenang maksudnya orang mencari jawaban
pertanyaan itu dari orang lain yang telah mempunyai pengalaman dalam hal itu,
atau yang mempunyai sumber keahlian lainnya. Apa yang dikerjakan oleh orang
yang kita ketahui mempunyai wewenang itu, kita terima sebagai suatu kebenaran. Otoritas merupakan sumber yang sah dalam
pengetahuan. Banyak dari pengetahuan
kita yang kita dapatkan dari otoritas. Ini karena penglihatan kita terbatas,
logika kita juga terbatas. Karena itu wajar saja kita menggantungkan
kepercayaan kita terhadap suatu pengetahuan berdasar pada suatu otoritas.
Sebagai contoh seseorang
siswa akan membuka kamus untuk mengetahui arti kata-kata asing. Contoh lainnya
seperti untuk mengetahui jumlah penduduk Indonesia, orang akan melihat laporan
biro pusat statistik Indonesia.
4.
Berfikir
Deduktif
Cara berpikir deduktif dirumuskan sebagai proses berpikir
yag bertolak pada pernyataan yang sifatnya umum ke pernyataan yang bersifat
khusus dengan memakai kaidah logika tertentu. Hal ini dilakukan melalui
serangkaian pernyataan yang disebut silogisme, yang terdiri atas:
a. dasar pikiran utama (premis mayor)
b. dasar pikiran kedua (premis minor)
c. kesimpulan
Dalam berpikir deduktif, jika dasar pikirannya benar,
maka kesimpulan pasti benar. Karena memungkinkan seseorang menyusun premis-premis
menjadi pola-pola yang dapat memberikan bukti-bukti kuat bagi kesimpulan yang
sahih (valid). Deduksi dari teori dapat menghasilkan hipotesis, suatu bagian
vital dalam penyelidikan ilmiah. Akan tetapi, juga memiliki keterbatasan.
Kesimpulan silogisme tidak pernah melampaui isi premis-premisnya. Karena selalu
merupakan perluasan dari pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, sehingga dalam
penyelidikan ilmiah sulit menentukan kebenaran universal dari berbagai
penyataan mengenai gejala ilmiah.
Sebagai contoh setiap
binatang menyusui mempunyai paru-paru dan Kelinci adalah binatang menyusui.
Oleh karena itu, setiap kelinci mempunyai paru-paru. Ini merupakan cara
berfikir deduktif yang mengahasilkan pengetahuan yang benar.
5.
Berfikir
Induktif
Francis Bacon (1561-1626) berpendapat bahwa para pemikir
hendaknya tidak merendahkan diri begitu saja dengan menerima premis orang yang
punya otoritas sebagai kebenaran mutlak. Ia yakin seseorang penyelidik dapat
membuat kesimpulan umum berdasarkan fakta yang dikumpulkan melalui pengamatan
langsung. Pendekatan ini dikenal sebagai cara berpikir induktif, yang merupakan
kebalikan dari proses metode deduktif.
Kesimpulan induktif hanya dapat mutlak apabila kelompok
yang menjadi objek itu kecil. Maka kita biasanya memakai induksi tak sempurna.
Dalam sistem ini, orang mengamati sample suatu kelompok kemudian membuat
kesimpulan tentang karakteristik seluruh kelompok itu berdasarkan sample
tersebut. Sekalipun induksi tak-sempurna tidak memungkinkan kita mencapai
kesimpulan yang tak bisa salah, induksi tak-sempurna ini dapat memberikan
informasi meyakinkan yang dapat dijadikan dasar untuk membuat keputusan yang
masuk akal.
Sebagai contoh setiap kelinci yang pernah diamati
mempunyai paru-paru. Oleh karena itu, setiap kelinci mempunyai paru-paru.
6.
Metode
Ilmiah
Penggunaan induksi secara eksklusif menyebabkan
pengetahuan dan informasi terpisah-pisah, sehingga tidak banyak mendorong
kemajuan pengetahuan. Sehingga muncul metode baru yaitu metode
induktif-deduktif atau pendekatan ilmiah yang menggabungkan aspek-aspek paling
penting dari metode induktif dan deduktif. Pendekatan ilmiah biasanya
dilukiskan sebagai proses dimana penyelidik secara induktif bertolak dari
pengamatan mereka menuju hipotesis. Kemudian secara deduktif peneliti bergerak
dari hipotesis ke implikasi logis hipotesis tersebut. Kemudian menarik
kesimpulan mengenai akibat yang akan terjadi apabila hubungan yang diduga itu
benar. Apabila implikasi yang diperoleh secara deduktif ini sesuai dengan
pengetahuan yang sudah diterima kebenarannya, maka selanjutnya implikasi
tersebut diuji dengan data empiris (yang dikumpulkan). Berdasarkan bukti-bukti
ini, maka hipotesis ini dapat diterima atau ditolak. Penggunaan hipotesis
merupakan perbedaan utama antara pendekatan ilmiah dan cara berpikir induktif.
Dengan cara induktif kita melakukan pengamatan terlebih dahulu dan baru
kemudian menyusun informasi yang diperoleh.
Sebagai contoh setiap
pohon yang berbuah , jika buahnya matang atau masak pasti buah akan jatuh
sendirinya ke tanah. Hal ini dikarenakan adanya gravitasi bumi. Untuk
membuktikan ini diperlukanlah pengamatan atau penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah.
2.
Apa
perbedaan antara Ilmu dan pengetahuan? Jelaskan dengan contoh !
- Jawab :Berdasarkan asal katanya, pengetahuan diambil dari kata dalam bahasa Inggris yaitu knowledge. Sedangkan ilmu berasal dari kata Science. Tentunya dari dua asal kata itu mempunyai makna yang berbeda. Berikut perbedaan ilmu dan pengetahuan :
Perbedaan
|
|
Ilmu
|
Pengetahuan
|
Ilmu
merupakan bagian dari pengetahuan yg terklasifikasi, tersistem dan terukur
serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris.
|
Pengetahuan
merupakan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai metafisik maupun
fisik.
|
Ilmu memiliki kebenaran yang bersifat objektif.
|
Pengetahuan bersifat subjektif.
|
Ilmu
sudah merupakan bagian yg lebih tinggi dari itu karena memiliki metode &
mekanisme tertentu.
|
Pengetahuan
adalah informasi yg bersifat commonsens. tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu.
|
Ilmu
telah teruji karena
kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang teruji lebih dahulu
yang diperoleh dengan metode tertentu seperti observasi, eksperimen, dan
klasifikasi
|
Pengetahuan tidak teruji karena kesimpulan ditarik
berdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih dahulu
|
Sebagai contoh jika Ilmu diibaratkan sebagai sapu lidi,
yakni sebagian lidi yang sudah diraut dan dipotong ujung dan pangkalnya,
kemudian diikat, sehingga menjadi sapu lidi, sedangkan Pengetahuan adalah lidi-lidi yang masih
berserakan di pohon kelapa, di pasar, dan di tempat lain yg belum tersusun
dengan baik.
Contoh lain dari Ilmu adalah bahasa , maka bahasa berlaku
umum dan sistematis. Kapan pun, di mana pun, siapa pun, jika ingin belajar
bahasa apa pun harus melalui tahap mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.
Hal ini membuktikan bahwa bahasa mempunyai sifat umum dan sistematis yang
dijadikan dasar/acuan. Sedangkan Perdukunan, ilmu batin yang pelakunya sering
dipanggil paranormal sudah diakui kebenaran
dan manfaatnya. Karena sifatnya masih individual/ kelompok dan tidak sistematis
serta tidak terbuka, maka orang yang akan mempelajarinya harus mencari guru
sendiri.
3.
Jelaskan
tiga fungsi ilmu berikut contohnya!
- Jawab :
1.
Menjelaskan
(explaining, describing)
Fungsi
ilmu pengetahuan dalam menjelaskan memiliki 4 bentuk yaitu :
a)
Deduktif,
yaitu ilmu harus dapat menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir yang
telah ditetapkan sebelumnya
b)
Probabilistik,
ilmu pengetahuan dapat menjelaskan brdasarkan pola piker induktif dari sejumlah
kasus yag jelas, sehingga hanya dapat member kepastian (tidak mutlak) yang
bersifat kemungkinan besar atau hamper pasti.
c)
Fungsional,
ilmu pengetahuan dapat menjelaskan letak suatu
komponen dalam suatu system secara menyeluruh,
d)
Genetik,
ilmu pengetahuan dapat menjelaskan suatu faktor berdasarkan gejala-gejala yang
sudah sering terjadi sebelumnya.
Sebagai contoh harga
bahan bakar minyak (BBM) naik, hal ini dikarenakan beberpa faktor yaitu Invasi
Amerika Serikat ke Irak, invasi ini menyebabkan ladang minyak Irak tidak dapat
berproduksi secara optimal sehingga supply minyak mengalami penurunan, badai
Katrina dan Badai Rita yang melanda Amerika Serikat dan merusak kegiatan produksi
minyak di Teluk Meksiko, Ketidakmampuan OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia.
Juga perbandingan harga bensin seluruh dunia, Permintaan atau konsumsi minyak
dunia lebih banyak dari pada produksinya, Negara produsen minyak mengurangi
kuota produksinya karena berbagai alasan, cadangan minyaknya menipis atau tidak
punya nilai ekonomis lagi, sementara pencarian sumber-sumber minyak baru lebih
sedikit serta spekulan minyak menjadikan harga minyak dunia naik karena
minyaknya yang diperdagangkan bebas.
2.
Meramalkan
(prediction)
Ilmu
pengetahuan harus dapat menjelaskan faktor sebab akibat suatu peristiwa atau
kejadian.
Sebagai
contoh harga minyak naik, bisa diprediksikan akan mengakibatkan inflasi
meningkat ( ditandai dengan kenaikan harga harga kebutuhan pokok ), Ongkos
angkutan umum yang dapat naik, Biaya hidup makin berat, Kebutuhan pokok seperti
sembako, obat-obatan, biaya rawat rumah sakit naik, Banyak yang putus asa serta
Keamanan menurun, Penerimaan pajak turun, APBN tertekan, subsidi meningkat, Naiknya
angka kemiskinan, pengganguran dan kriminalitas serta pertumbuhan ekonomi
melamban dan menurunkan daya saing.
3.
Mengendalikan
(controlling)
Fungsi
ilmu pengetahuan dalam mengendalikan harus dapat mengendalikan gejala alam
berdasarkan suatu teori.
Sebagai
contoh Naiknya harga BBM di
indonesia diawali oleh naiknya harga minyak dunia. yang membuat pemerintah
tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan harga
sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi
minyak menjadi lebih tinggi. Maka pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan
harga BBM. Dan untuk mengimbangi masalah melonjaknya harga BBM setiap tahunnya,
pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi BBM. Kebijakan subsidi BBM (Bahan
Bakar Minyak) bertujuan mengatasi kelebihan beban APBN. Sebab jika tidak, APBN
dipastikan akan mengalami penurunan yang berdampak langsung pada mandeknya
pembangunan nasional.
4.
Kenapa
bahasa, matematika dan statistika dikatakan sebagai sarana berfikir ilmiah ?
jelaskan !
- Jawab :Karena Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berfikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berfikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain, baik fikiran yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Akan tetapi bahasa verbal mempunyai bebarapa kekurangan yaitu penggunaan bahasa dalam berfikir belum tentu mendapatkan kesimpulan yang benar, oleh karena itulah digunakan bahasa matematika dimana matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti sebagai sebuah makna diberikan padanya sehingga menjadi ekonomis dengan kata-kata.
Kemudian statistika merupakan sarana berpikir induktif (khusus ke umum), yang
bersifat hubungan kausalitas dan penarikan sampel. Walaupun
pengukuran terhadap sampel tidak akan seteliti jika pengukuran dilakukan
terhadap populasinya, namun hasil dari pengukuran sampel dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya atau bisa dikatakan pengetahuan ilmiah.
5.
Ditinjau
dari aksiologi, dikatakan bahwa ilmu tidak bebas nilai. Jelaskan dengan
memberikan contoh !
Jawab
:
Menurut Bertens (2013: 111) nilai adalah sesuatu yang
“baik”. Karena itu berarti nilai adalah sebuah kualitas atau sifat, karena
berupa kualitas nilai merupakan “ada” yang bersifat parasistis yang tidak dapat
hidup tanpa didukung oleh objek yang real.
Dengan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa bebas
dalam pembahasan ilmu bukan dalam artian “bebas” dalam kata-kata “kawasan bebas
perokok”, juga bukan “bebas” dalam kata-kata “bebas menentukan tujuan hidup”.
Kata “bebas” dalam pembahasan ilmu sesungguhnya adalah tuntutan yang ditujukan
kepada ilmu agar dikembangkan hanya demi ilmu pengetahuan, jadi hanya
semata-mata berdasarkan pertimbangan ilmiah murni. Maksud dasar dari tuntutan
ini adalah agar ilmu pengetahuan tidak tunduk kepada pertimbangan lain di luar
ilmu pengetahuan politik, ekonomi, religi, dan moral (Keraf & Mikhael,
2001: 149-150). Berarti “bebas” bukan dalam arti “tidak ada”, tetap nilai yang
dijunjung hanya satu, dan hal itu menurut Keraf & Mikhael (2001: 150)
adalah nilai kebenaran dan dalam kaitannya dengan itu adalah nilai kejujuran.
Jika dilihat sekilas, pandangan ilmu yang bebas nilai
begitu mengesankan terlebih jika melihat sejarah yang membuat pandangan itu
muncul. Sebagai
contoh Galileo Galilei harus dijatuhi
hukuman karena penemuan-penemuannya yang bertentangan dengan doktrin (nilai)
gereja eropa abad pertengahan, padahal sumbangsih yang diberikan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan sangat besar (Hart, 2005: 82). Hal seperti itulah yang menyebabkan adanya pandangan ilmu
harus bebas nilai. Agar ilmu berkembang, tidak boleh ada intervensi dari siapapun dan apapun.
6.
Coba anda
jelaskan
a.
Syarat
ilmu
b.
Keterbatasan
ilmu, sebagai kebenaran ilmiah, dengan memberikan beberapa contoh !
Jawab
:
a.
Suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai
ilmu apabila dapat memenuhi persyaratan-persyaratan, sebagai berikut :
1)
Ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti,
baik yang berhubungan dengan alam (kosmologi) maupun tentang manusia
(Biopsikososial). Lorens Bagus (1996) menjelaskan bahwa dalam teori skolastik
terdapat pembedaan antara obyek material dan obyek formal. Obyek formal
merupakan obyek konkret yang disimak ilmu. Sedang obyek formal merupakan aspek
khusus atau sudut pandang terhadap ilmu. Yang mencirikan setiap ilmu adalah
obyek formalnya. Sementara obyek material yang sama dapat dikaji oleh banyak
ilmu lain.
2)
Ilmu mensyaratkan adanya metode tertentu,
yang di dalamnya berisi pendekatan dan teknik tertentu. Metode ini dikenal
dengan istilah metode ilmiah. Moh. Nazir,(1983:43) mengungkapkan bahwa metode
ilmiah boleh dikatakan merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang
diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah
untuk memperoleh interrelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode
ilimiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan
menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Selanjutnya pada bagian
lain Moh. Nazir mengemukakan beberapa kriteria metode ilmiah dalam perspektif
penelitian kuantitatif, diantaranya (a) berdasarkan fakta, (b) bebas dari
prasangka, (c) menggunakan prinsip-prinsip analisa, (d) menggunakan hipotesa,
(e) menggunakan ukuran obyektif dan menggunakan teknik kuantifikasi.
3)
Ilmu mensyaratkan adanya pokok permasalahan
yang akan dikaji. Mengenai focus of interest ini Husein Al-Kaff dalam
Kuliah Filsafat Islam di Yayasan Pendidikan Islam Al-Jawad menjelaskan bahwa
ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan pisau ilmu maka masalah
masalah yang sederhana tidak menjadi sederhana lagi. Masalah-masalah itu akan
berubah dari sesuatu yang mudah menjadi sesuatu yang sulit, dari sesuatu yang
sederhana menjadi sesuatu yang rumit (complicated). Oleh karena
masalah-masalah itu dibawa ke dalam pembedahan ilmu, maka ia menjadi sesuatu
yang diperselisihkan dan diperdebatkan. Perselisihan tentangnya menyebabkan
perbedaan dalam cara memandang dunia), sehingga pada gilirannya muncul
perbedaan ideologi.
Syarat-syarat ilmu
pengetahuan yang lain yaitu:
1. Logis atau masuk akal, Sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui
kebenarannya.
2. Objektif, Harus
sesuai dengan objek yang dikaji dan didukung oleh fakta empiris.
3. Metodik, Pengetahuan
diperoleh dengan cara cara tertentu yang teratur, dirancang, diamati dan
terkontrol.
4. Sistematik,
berarti bahwa pengetahuan tersebut disusun dalam satu sistem yang satu dengan
lainnya saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga merupakan satu
kesatuan yang utuh.
5. Berlaku umum atau universal, pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan dimana
saja atau disebut universal, yaitu dengan tata cara dan variabel eksperimentasi
yang lama, akan diperoleh hasil yang sama atau konsisten.
6. Kumulatif berkembang dan tentative, Khasanah ilmu pengetahuan selalu bertambah dengan
hadirnya ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang terbukti salah harus
diganti dengan pengetahuan yang benar (sifatnya tentatif).
b.
Dilingkungan wilayah ilmu itu sendiri sering terjadi sesuatu yang dianggap
benar pada satu saat ternyata disaat lain terbukti salah, sehingga timbul
pertanyaan apakan kebenaran ilmu itu sesuatu yang mutlak dan apakah seluruh
persoalan manusia dapat dijelaskan oleh ilmu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya
menggambarkan betapa terbatasnya ilmu dalam mengungkap misteri kehidupan serta
betapa tentatifnya kebenaran ilmu. Berikut beberapa pendapat para ahli berkaitan dengan
keterbatasan ilmu, para ahli tersebut antara lain adalah :
§ Jean Paul Sartre menyatakan bahwa ilmu bukanlah sesuatu yang sudah selesai terfikirkan,
sesuatu hal yang tidak pernah mutlak, sebab selalu akan disisihkan oleh
hasil-hasil penelitian dan percobaan baru yang dilakukan dengan metode-metode
baru atau karena adanya perlengkapan-perlengkapan yang lebih sempurna, dan
penemuan baru tiu akan disisihkan pula oleh akhli-akhli lainnya.
§ Harsoyo
menyatakan bahwa ilmu yang dimiliki umat manusia dewasa ini belumlah seberapa
dibandingkan dengan rahasia alam semesta yang melindungi manusia.
Ilmuwan-ilmuwan besar biasanya diganggu oleh perasaan agung semacam kegelisahan
batin untuk ingin tahu lebih banyak, bahwa yang diketahui itu masih
meragu-ragukan, serba tidak pasti yang menyebabkan lebih gelisah lagi, dan
biasanya mereka adalah orang-orang rendah hati yang makin berisi makin
menunduk. Selain itu Harsoyo juga mengemukakan bahwa kebenaran ilmiah itu
tidaklah absolut dan final sifatnya. Kebenaran-kebenaran ilmiah selalu terbuka
untuk peninjauan kembali berdasarkan atas adanya fakta-fakta baru yang
sebelumnya tidak diketahui.
Berdasarkan
penjelasan di atas,
nampak bahwa ilmu itu tidak dapat dipandang sebagai dasar mutlak bagi pemahaman
manusia tentang alam, demikian juga kebenaran ilmu harus dipandang secara
tentatif, artinya selalu siap berubah bila ditemukan teori-teori baru yang
menyangkalnya. Dengan demikian keterbatasan ilmu yaitu ilmu hanya mengetahui fenomena
bukan realitas, atau mengkaji realitas sebagai suatu fenomena (science can only know the phenomenal, or
know the real through and as phenomenal - R. Tennant), Ilmu hanya menjelaskan sebagian
kecil dari fenomena alam/kehidupan manusia dan lingkungannya dan kebenaran
ilmu bersifat sementara dan tidak mutlak
Sebagai contoh seorang peserta didik yang mogok tidak mau belajar walaupun
orang tuanya sudah merayunya, memberikan iming-iming hadiah, bahkan hukuman
fisik agar anaknya mau belajar matematika. Ketika ditelusuri alasan
anak tersebut mogok belajar karena seorang guru matematika di sekolahnya
dianggap sebagai pembohong. Pada suatu hari guru tersebut mengatakan bahwa
3+ 4 = 7, pada hari berikutnya 5+2 = 7, kemudian pada hari lainnya 6+1 =7
dan seterusnya. Menurut pemikiran anak tersebut dengan keterbatasan pikirannya,
guru matematika yang mengajarnya tidak konsisten dengan apa yang
dikatakan sebelumnya, sehingga dianggap sebagai pembohong.
7.
Menurut
Anda, mana yang lebih dahulu, ilmu atau budaya? Apakah hubungan antara ilmu dan
budaya ?
- Jawab :
§ Yang lebih dulu muncul dan luas cakupanya
adalah budaya, karena hasil budaya manusia adalah sejarah kehidupan manusia. Dalam unsur budaya terdapat adanya sistem pengetahuan, dimana ilmu dan
teknologi termasuk di dalamnya. Dengan demikian ilmu itu sendiri merupakan
bagian dari budaya.
§
Ilmu dan budaya mempunyai hubungan yang saling
mempengaruhi dan saling tergantung. Pada satu pihak perkembangan ilmu dalam
satu masyarakat tergantung dari kondisi budaya masyarakat tesebut, dan juga
perkembangan ilmu akan mempengaruhi berkembangnya budaya masyarakat.
Sumbangan ilmu terhadap budaya adalah pada nilai yang terkandung dalam ilmu,
yakni tentang etika, estetika dan logika. Ilmu merupakan sumber nilai dan tata
hidup, baik bagi perkembangan kepribadian secara individual maupun
pengembangan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu ilmu turut
membentuk profil budaya bukan saja lewat aspek-aspek teknisnya, melainkan
juga dengan jalan memberikan pandangan-pandangan baru yang membuahkan sikap
yang baru. Hubungan antara ilmu, dan budaya adalah saling mempengeruhi. Budaya
mempengaruhi Ilmu, ilmu memepengaruhi budaya. Ilmu dan budaya semuanya
dikembangkan manusia. Ilmu dirumuskan manusia, budaya dibentuk manusia.
Dan juga keduanya memberikan sumbangan terhadap manusia.
§ Sebagai contoh dalam masyarakat pedalaman,
budaya yang berkembang adalah budaya agraris. Adapun ilmu yang berkembang
adalah ilmu pertanian. Ilmu pertanian ini memberikan pandangan-pandangan baru
terhadap budaya, misalnya ritual-ritual khusus menjelang panen, mata
pencaharian sebagai petani, alat-alat pertanian dan lain-lain. Keterkaitan antara ilmu dan budaya: Budaya
adalah apa saja yang dipikirkan oleh manusia sehingga menghasilkan sesuatu ,
baik material dan non material.
8. Coba Anda jelaskan perbedaan antara ilmu
kealaman (IPA) dan ilmu sosial, dengan memberikan contoh !
Perbedaan
|
|
Ilmu kelaman (IPA)
|
Ilmu sosial (IPS)
|
• Eksak
• Keakuratannya tinggi
• Apa adanya
• Perkembangannya pesat
• Menghasilkan teknologi
|
• Non eksak
• Keakuratannya rendah
• Tidak apa adanya
• Jalan ditempat
• Pemanfaatan teknologi
|
Sebagai
contoh kegiatan yang dilakukan dalam
ilmu alam tidak merupakan objek penelitian ilmu alam, sebab praktik ilmu alam
merupakan suatu aktivitas manusia yang khas. Manusia memang dapat terlibat
sebagai subjek dan sebagai objek. Ini artinya, manusia memprakteki dan
diprakteki. Sedangkan Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam
segala aspek hidupnya, ciri khasnya, tingkah lakunya, baik perseorangan maupun
bersama, dalm lingkup kecil maupun basar. Objek material dalam ilmu sosial
adalah berupa tingkah laku dalam tindakan khas manusia, bebas, dan tidak
deterministik.
- 9. Kenapa ilmu kealaman dikatakan ilmu eksak, sedangkan ilmu sosial non eksak? Beri contoh !
- Jawab :
Ilmu kealaman disebut juga sebagai
ilmu eksakta karena ilmu kealaman kebenarannya bersifat pasti. Serta ilmu
eksak bisa menghasilkan produk yang sangat konkrit dari segi kualitas dan
manfaatnya Sebagai contoh :
§
Jika
sperma dan sel telur (ovum) bertemu maka terjadilah pembuahan yang nantinya
menghasilkan janin.
§
Handphone
merupakan produk tekhnologi yang dihasilkan oleh orang-orang eksak.
Ilmu sosial disebut juga sebagai ilmu
non-eksak karena tidak menghasilkan produk yang konkrit namun sungguh hasil dari ilmu eksak tidak akan berguna
apa-apa jika tidak didukung dengan ilmu sosial. Sebagai contoh :
§
Ketika sarjana teknik menciptakan sebuah produk
teknologi. Teknologi tersebut tidak akan pernah sampai ke masyarakat dengan
baik tanpa adanya dukungan dana. Dan pengelolaan dana itu dipegang oleh
orang-orang dari jurusan non eksak.
§
Seorang yang menciptakan hand phone tidak akan
bisa mendatangkan manfaat bagi banyak orang jika ia tak membutuhkan orang-orang
sosial. Barang ciptaannya tidak akan laku dipasaran jika tidak didukung dengan marketing yang
baik. Fiture-fiture yang dihasilkan pun akan tidak berkembang tanpa
bantuan orang-orang sosial, karena orang-orang sosial lah yang akan berhasil
dengan baik memetakan kebutuhan masyarakat yang akan berguna untuk pengembangan
teknologi.
- 10. Coba anda jelaskan sifat-sifat ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan!
- Jawab :
§ Rasa
ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah suatu dorongan atau
hasrat untuk lebih mengerti suatu hal yang sebelumnya kurang atau tidak kita
ketahui. Rasa ingin tahu dapat berkembang saat melihat diri sendiri dan
lingkungan sekitar kita. Untuk dapat merangsang keingintahuan kita, kita harus
tertarik terhadap sesuatu terlebih dahulu serta berpengetahuan cukup tentang
hal itu. Selain itu dapat juga diasah melalui sikap peduli terhadap
lingkungan sekitar kita dengan melihat dan mengamati.
§ Jujur
Sifat jujur dan menjaga kebenaran merupakan
modal penting untuk menghasilkan ilmu pengetahuan. Ilmuwan akan
senantiasa berusaha mendapatkan data yang benar-benar bisa menjawab rasa ingin
tahunya. Data yang baik adalah data yang jujur, tidak dimanipulasi baik secara
kuantitas maupun kualitas. Karena jika data yang digunakan tidak benar, maka
penelitiannya akan berdampak buruk jika diterapkan oleh masyarakat.
§ Obyektif
Obyektif
artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang
atau tidak senang. Keobjektifan ini
menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang
sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
§ Skeptis
Skeptis adalah sikap
kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi, tidak sinis tetapi
meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh data fakta yang
kuat sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan atau kesimpulan tidak keliru. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan
dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak
ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di
dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan
dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang
benar-benar akurat
§ Ilmiah dan Kritis
Seorang peneliti
harus selalu bersifat dan bersikap ilmiah dan tidak mengada-ngada. Ia juga
dituntut untuk kritis terhadap segala sesuatu yang berkembang disekitarnya. Ia tidak
akan sinis tetapi kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu
kesimpulan itu. Ia tidak akan menerima suatu kesimpulan tanpa didukung
bukti-bukti yang kuat. Bila ia tidak kritis mengenai setiap informasi yang ia
peroleh, mungkin ada informasi yang salah hingga menimbulkan akibat suatu
kesimpulan yang salah.
§ Peduli lingkungan
Sikap peduli
terhadap lingkungan harus tertanam dalam jiwa seorang peneliti karena suatu
penelitian akan sia-sia jika proses maupun hasilnya merusak lingkungan. Sikap
ilmiah ini dapat diwujudkan dengan ikut menjaga kelestarian lingkungan.
§ Menghargai pendapat orang
lain
Sikap terbuka sangat penting dimiliki oleh
seorang ilmuwan. Sikap terbuka berarti harus bisa menerima setiap respon orang,
menerima pendapat, kritik, saran atau koreksi terhadap proses atau hasil
penelitian. Dengan kritik dan saran dari orang lain akan menghindarkan ilmuwan
dari kesalahan sehingga kualitas penelitian akan selalu terjaga
§ Berani karena benar
Seorang ilmuwan harus berani melakukan
tindakan dan berani mengambil resiko dari kegiatan penelitian yang dilakukan.
Bayangkan keberhasilan yang akan kita raih jika penelitian yang kita lakukan
berhasil dan bermanfaat bagi orang banyak, itu akan membuat kita berani untuk
melakukan tindakan dalam penelitian. Dalam penelitian, kita harus fokus
terhadap apa yang kita teliti dan kadang kala menuntut kita untuk berkutat di
laboratorium, menghabiskan waktu ber jam-jam di perpustakaan atau bersusah
payah mengumpulkan data penelitian di tempat tertentu. Itu adalah resiko yang
harus dijalani oleh seorang ilmuwan. Rasa senang justru akan timbul jika kita
berani mengambil resiko tersebut. Keberhasilan selalu membutuhkan pengorbanan
positif.
0 komentar:
Posting Komentar