RSS

MID LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN


SOAL UJIAN MID SEMESTER
MATA KULIAH: LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNSRI TAHUN 2015
WAKTU: 90 MENIT

1.      Salah satu yang ditekankan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan keilmuan (scientific approach). Jelaskan landasan pendidikan apa saja yang relevan dengan pendekatan scientific tersebut!
Jawaban :
Pada penerapan (implementasi Kurikulum 2013) di lapangan, guru salah satunya harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.
Kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran scientific, yaitu:

MID FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

  1.  Coba anda jelaskan masing-masing 6 cara memperoleh pengetahuan, berikut contohnya ? 
  • Jawab :Ada 6 cara untuk memperoleh pengetahuan (sumber pengetahuan) yaitu :
1.      Wahyu
Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini disalurkan oleh nabi-nabi yang diutusnya sepanjang zaman. Agama merupakan pengetahuan bukan saja mengenai kehidupan sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah yang bersifat transedental seperti latar belakang penciptaan manusia dan hari kemudian di akhirat nanti. Pengetahuan ini didasarkan kepada kepercayaan akan hal-hal yang ghaib (supernatural ). Keparcayaan kepada tuhan yang merupakan sumber pengetahuan, kepercayaan kepada nabi sebagai perantara dan kepercayaan terhadap wahyu sebagai cara penyampaian, merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan ini. Kepercayaan merupakan titik tolak dalam agama.

KOMERSIALISASI PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia dan bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan kata lain, kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat, bangsa dan negara.
Pengoptimalan sistem pendidikan akan berdampak pada kemajuan pendidikan yang telah dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Namun sebaliknya bila proses pendidikan yang dijalankan tidak berjalan secara baik maka kemajuan tersebut tidak akan terealisasikan. Betapapun terdapat banyak kritik yang dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap praktek pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu komunitas atau suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontibusinya pendidikan.

LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN


LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN
Oleh
Nursa Fatri Nofriati
(NIM : 060226815190018)
A. LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan kosumsi barang dan jasa. Ilmu ekonomi asalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptkan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adlaha adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Landasan ekonomi adalah sautu hal yang membahasa peran ekonomi, fungsi produksi, efisiensi dan efektivitas biaya dalam pendidikan. Ekonomi merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam mengembangkan pendidikan.

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN


LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN
Oleh
Nursa Fatri Nofriati
(NIM : 060226815190018)

A. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat telah ada sejak manusia itu ada (Pidarta,2001). Filsafat berasal dari bahasa Yunani, taitu philos yang artinya cinta dan Sophia yang artinya kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi, filsafat artinya cinta akan kebijaksanaan atau kebenaran. Secara ilmiah definisi filsafat yaitu usaha berpikir radikal dan hasil yang diperoleh dari menggambarkan dan menyatakan suatu pandangan yang menyeluruh secara sistematis tentang alam semesta serta tempat dilahirkannya manusia.

LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN


LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN
Oleh
Nursa Fatri Nofriati
(NIM : 060226815190018)
A.      SEJARAH LANDASAN KEPENDIDIKAN DI INDONESIA
Ø  Sejarah Pendidikan Dunia
Sejarah pendidikan dunia membahas sejarah pendidikan dunia yang meliputi zaman-zaman: (1)Realisme, (2) Rasionalisme, (3) Naturalisme, (4) Developmentalisme, (5)Nasionalisme, (6) Liberalisme, Positivisme, dan Individualisme, serta (7) Sosialisme.
Ø  Sejarah Pendidikan Dunia
Karakteristik kebudayaan pada zaman ini tergolong maritim dan hidup bergotong-royong. Kepercayaan yamg dianut adalah animisme dan dinamisme. Zaman ini belum ada lembaga pendidikan formal(sekolah). Kurikulum pendidikannya meliputi pengetahuan, sikap, dan nilai mengenai kepercayaan.

LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN


LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN
Oleh
Nursa Fatri Nofriati
(NIM : 060226815190018)
A.    PENGERTIAN LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN
Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya”. Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya berbeda atau tidak sama (menurut Gerungan dalam Khodijah : 2006) karena Ilmu jiwa adalah ilmu jiwa secara luas termasuk khalayan dan spekulasi tentang jiwa itu. Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah.

LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN


LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN
Oleh
Nursa Fatri Nofriati
(NIM : 060226815190018)
LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN
Aspek sosial dalam pendidikan sangat berperan pada pendidikan begitu pun dengan aspek budaya dalam pendidikan. Dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya. Maka, bisa dikatakan bahwa pengertian sosiologi pendidikan yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia, baik itu individu atau kelompok dengan peresekolahan sehingga terjalin kerja sama yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan. Berikut akan dibahas mengenai sosial dan budaya pada pendidikan, sebagai berikut :
A.     Sosiologi dan Pendidikan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN
Oleh
Nursa Fatri Nofriati
(NIM : 060226815190018)

A. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat telah ada sejak manusia itu ada (Pidarta,2001). Filsafat berasal dari bahasa Yunani, taitu philos yang artinya cinta dan Sophia yang artinya kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi, filsafat artinya cinta akan kebijaksanaan atau kebenaran. Secara ilmiah definisi filsafat yaitu usaha berpikir radikal dan hasil yang diperoleh dari menggambarkan dan menyatakan suatu pandangan yang menyeluruh secara sistematis tentang alam semesta serta tempat dilahirkannya manusia.
B. LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN
Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai akar-akarnya mengenai pendidikan (Pidarta,2001). Landasan filosofi pendidikan adalah seperangkat filosofi yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya merupakan suatu sistem gagasan tentang pendidikan dan dedukasi atau dijabarkan dari suatu sistem gagasan filsafat umum yang diajurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu

METODOLOGI PENELITIAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Metodologi penelitian merupakan mata kuliah yang menunjang dalam pembuatan karya ilmiah. Melihat hasil karya ilmiah yang hasilnya belum maksimal, perlu adanya suatu penelitian. Penelitian merupakan suatu cara yang tepat dan sangat berguna dalam memperoleh informasi yang sahih dan dapat dipertanggung jawabkan.
Makalah ini membahas tentang penelitian secara umum, dimulai dengan defenisi penelitian, paradigma penelitian dan jenis-jenis penelitian serta penelitian eksperimen.
Pembahasan dilanjutkan dengan memberikan suatu pengertian, serta beberapa karakteristik dari metode ilmiah. Metode ilmiah perlu diketahui karena ini merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmu/pengetahuan ilmiah. Beberapa peneliti mempunyai pendapat bahwa suatu penelitian itu harus dilakukan secara ilmiah. Untuk itu perlu diketahui beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar suatu penelitian dikatakan suatu penelitian ilmiah.

LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN (LANJUTAN)




LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN (LANJUTAN)
Oleh
Nursa Fatri Nofriati
(NIM : 060226815190018)

A.       LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan keharusan bagi manusia. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan hidup yang menjadi hak asasi manusia yang harus dilindungi. Setiap warga Negara (individu) mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, oleh sebab itu, dalam penyelenggaraan pendidikan di perlukan ketentuan hukum dan peraturan oleh Negara atau pemerintah.

 Penyelenggaraan pendidikan harus didasarkan pada landasan hak asasi manusia sesuai undang-undang yang berlaku. Penyelenggaran pendidikan termasuk pendidik, guru, sebagai orang yang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan perlu memahami landasan hukum penyelenggaraan pendidikan. Dengan memahami landasan hukum mereka lebih siap menerima penyesuaian-penyesuain yang perlu dilakukan dan kemungkinan dapat diadakan inovasi dalam pendidikan. Pencasila seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian, tujuan, dan pandangan hidup bangsa Indonesia, oleh karena itu acuan yang harus menjadi dasar landasan hukum system pendidikan nasional adalah Pancasila.

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN



LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN
Oleh
Nursa Fatri Nofriati
(NIM : 060226815190018)

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat telah ada sejak manusia itu ada (Pidarta,2001). Filsafat berasal dari bahasa Yunani, taitu philos yang artinya cinta dan Sophia yang artinya kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi, filsafat artinya cinta akan kebijaksanaan atau kebenaran. Secara ilmiah definisi filsafat yaitu usaha berpikir radikal dan hasil yang diperoleh dari menggambarkan dan menyatakan suatu pandangan yang menyeluruh secara sistematis tentang alam semesta serta tempat dilahirkannya manusia.

LAPORAN OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Materi pelajaran matematika mulai diberikan disekolah dasar merupakan hal yang sangat tepat, mengingat matematika telah terbukti sangat bermanfaat bagi peserta didik baik dalam mempelajari pelajaran lan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Namun perlu disadari bahwa matematika bagi sebagian besar peserta didik merupakan pelajaran yang sangat sulit sehingga seringkali kita menemui pesera didik yang tidak menyenangi pelajaran matematika. Sebagai guru tentunya bertugas untuk mengantisipasi agar keadaan seperti itu tidak terjadi. Jika peserta didik tidak menyenangi matematika, mungkin salah satu penyebabnya adalah guru membelajarkan peserta didik hanya dengan menggunakan satu cara yang kebetulan cara itu tidak cocok untuk peserta didik tersebu.
Guru harus mampu memilih metode yang efisien dan efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat terpenuhi secara optimal. Pelaksanaan suatu metode pembelajaran diperlukan satu atau lebih teknik. Tidak hanya metode  pembelajaran, seorang guru juga harus memiliki pengetahuan tentang model, media dan strategi pembelajaran yang tepat digunakan dalam suatu proses belajar mengajar.
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Zamroni (2000:74) mengatakan “guru adalah kreator proses belajar mengajar. Ia adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide dan kreatifitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara konsisten.

TEORI MOTIVASI BELAJAR



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan.